Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentang Gangguan Santet


Assalamualaikum Wr. Wb.

        Seperti yang kita ketahui, santet merupakan sebuah ilmu hitam yang dapat mencelakai seseorang dari jarak jauh. Sudah dari sejak dahulu kala santet masih eksis sampai sekarang dijadikan sebagai media untuk menyelesaikan permasalahan, biasanya orang melakukan santet ketika dia memiliki perasaan iri atau dendam terhadap orang lain, semakin besar rasa kebencian itu kepada seseorang, biasanya semakin besar juga efek yang diberikan kepada orang yang disantetnya.

      Untuk melakukan praktek santet ada berbagai macam media yang dapat digunakan, seperti foto, boneka, rambut, dan lain - lain. Agar hasilnya lebih maksimal, kebanyakan orang lebih memilih pergi ke dukun dibanding melakukan sendiri. Tidak hanya di desa, di kota besar pun ada dukun atau sering disebut sebagai 'Orang Pintar' khususnya di daerah Pulau Jawa ini dengan bermacam-macam treatment  dan media yang digunakan.

       Mereka yang terkena santet kebanyakan mengalami suatu penyakit yang tidak diketahui asal-usul penyebabnya. Mulai dari penyakit ringan hingga penyakit yang bisa menyebabkan kematian, karena biasanya ada benda asing yang masuk kedalam tubuh korban, benda asing tersebut bisa paku, beling, atau benda-benda tajam lainnya. Hal tersebut suatu alasan mengapa santet dipandang masyarakat sebagai tindakan 'Membunuh tanpa menyentuh' atau bahasa kerennya 'The Silent Killer'.

     Dari berbagai aspek tentunya santet bukan merupakan suatu hal yang baik, mau itu dilihat dari segi sosial maupun agama. Santet dari sudut pandang agama merupakan perbuatan syirik dan dosa besar yang tidak terampuni. Jika dilihat dari aspek sosial, santet akan menghilangkan rasa empati seseorang terhadap orang lain.

      Pada akhirnya, perlunya kesadaran bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah usahakan untuk menghindarai menggunakan 'Jalan Pintas' seperti santet ini, banyak cara yang lebih baik dibanding santet ini, bisa dengan musyawarah untuk mencapai mufakat ataupun bisa dengan mendatangkan pihak ketiga sebagai penengah. Kita tidak tahu apa yang terjadi setelah melakukan santet, bisa jadi hal buruk malah balik menimpa kita.

    Pada umumnya manusia memilikit sifat baik maupun buruk, namun pada sifat buruk manusia dapat menyinggung perasaan pada seseorang sehingga menjadi benci,  dengan sifat buruk begitu manusia berusaha untuk mencoba memuaskan diri dari sifat buruk tersebut, sehingga mereka memuaskan diri tersebut menggunakan berbagai cara baik melukai seseorang atau kematian seseorang, dengan kata lain mereka memuaskan diri mereka melalui seseorang disebut "dukun", dengan begitu dukun akan melakukan santet. 

      Tidak kenal zaman baik itu dulu hingga zaman sekarang santet masih sering ada, dengan kata lain santet adalah ilmu hitam atau matra yang di ucapkan oleh seseorang untuk yang berniat jahat untuk mencelakai ataupun membunuh seseorang, tujuan dari santet adalah dorongan dari sifat buruk baik itu kebencian dan di campuri dengan amarah akan yang di inginkan seseorang tersebut tidak tercapai.

     Namun santet ini pun mempunyai beberapa syarat agar kebencian sesorang terlaksana itu berupa sajen maupun tumbal, tidak kenal kerabat ataupun keluarga banyak sekali seseorang mengikuti syarat tersebut hanya untuk memuaskan dirinya yang sedang membenci seseorang, namun santet di hanya ilmu hitam santet pun berkerabat dengan para makhluk ghaib agar semua yang di minta oleh para pasien tersebut terlaksanakan.

     Banyak yang menentang adanya santet ini karena dapat meresahkan masyatakat bahkan orang yang berniat menolong bisa saja terkena santet ini karena tujuan sebernanya santet hanya kepada orang yang di tandai, namun di Indonesia ini tidak aneh dan tidak asing dengan kata santet namun cukup meresahkan dan dikhawatirkan karena orang kita temui baik kenal ataupun tidak bisa saja berniat buruk pada kita.

      Beberapa waktu lalu sebuah pesan singkat (SMS) masuk ke handphone saya yang isinya adalah sebuah iklan dari penyedia jasa tertentu. Sebenarnya bukan sesuatu yang aneh atau asing terjadi mengingat hampir setiap hari selalu saja ada SMS masuk dengan berbagai penawaran jasa seperti layanan pinjaman, notifikasi promo dari provider, promo produk makanan, dan masih banyak lagi yang lain.

    Namun SMS yang saya terima beberapa waktu lalu itu berbeda dari biasanya. Sebuah penawaran jasa "hitam" yang memfasilitasi tindakan syirik berupa pesugihan, santet, pelet, serta beberapa "layanan" sejenis lainnya. Sebuah "jasa" yang barangkali hanya kita dengar kala menyaksikan film-film horor tanah air atau selentingan kabar burung yang kurang familiar di kehidupan modern seperti sekarang.

    Sedikit kaget membacanya bahwa ternyata di era seperti sekarang layanan semacam itu sudah secara terang-terangan menunjukkan keberadaannya ke hadapan publik. Entah bagaimana si pemilik jasa mendapatkan akses nomor saya, tapi disini kita bisa melihat potret kehidupan masyarakat kita yang ternyata masih belum bisa lepas dari budaya semacam itu. 

   Kita tidak bisa memungkiri bahwa periode pandemi telah menjadikan tantangan hidup semakin meningkat. Sebagian orang harus menerima kenyataan penghasilannya tergerus dan merosot pada masa ini. Sedangkan yang lain harus menghadapi realitas kehilangan pekerjaan dan sumber mata pencahariannya. 

  Mencari pengganti pekerjaan yang baru tidaklah semudah membalik telapak tangan. Begitupun untuk menggenjot pendapatan tidaklah semudah yang terlihat. Apalagi daya beli masyarakat mengalami penurunan yang cukup signifikan selama masa pandemi ini. Hal ini pun sudah diakui oleh pemerintah melalui beberapa rilis data seperti angka inflasi yang kecil bahkan hingga deflasi.  

   Sayangnya hal ini justru memantik beberapa orang untuk mengambil langkah jalan pintas yang tidak selayaknya. Meminta bantuan makhluk gaib untuk melanggengkan semua urusan, terutama terkait bisnis. Dan selaras dengan hal itu maka jasa-jasa yang mengakomodasi hal itu pun bermunculan bahkan tidak malu-malu lagi menunjukkan eksistensinya. 

  Seorang pelaku bisnis yang mengalami "kemacetan" dalam usahanya tidak jarang mengalami gelap mata sehingga mencari cara alternatif untuk memperbaiki keadaan melalui jasa alternatif pesugihan. Sebagian yang lain dengan jenis masalah yang lain seperti persaingan bisnis dengan kompetitor menempuh jalan "kotor" melalui santet.

  Kompleksitas masalah yang muncul di era modern ini sepertinya membuat layanan alternatif ilmu gaib itu tak lekang oleh waktu. Mereka yang buntu pikirannya, tersumbat kreativitasnya, dan meledak rasa frustasinya bukan tidak mungkin akan mengalihkan pandangannya pada sesuatu semacam ini. Padahal dibalik pemanfaatan sesuatu semacam itu tersimpan bahaya yang luar biasa. 

   Dalam ajaran agama tindakan syirik merupakan dosa besar yang tak terampuni. Sedangkan dalam aspek sosial tindakan semacam itu bisa dibilang sebagai sebuah kecurangan dan tidak fair dalam kontkes kompetisi bisnis, menihilkan empati dalam hubungan antar sesama manusia, serta hilangnya keyakinan bahwa kita adalah makhluk penuh integritas.

    Sehingga sebuah keberhasilan semu yang didapat melalui cara-cara semacam ini tidak akan membawa kenyamanan dalam hidup. Barangkali hanya sebuah kenyamaan sesaat yang kemudian akan sirna tanpa bisa dinikmat secara layak. Akan terasa sangat berbeda keberhasilan yang dicapai dengan peluh keringat, doa, dan kekuatan untuk melewati setiap inci kesulitan dan masalah yang menyertainya dengan keberhasilan yang didapat dengan cara singkat melalui perantara ilmu hitam.       

     Permasalahannya adalah tidak setiap orang cukup sabar untuk melewati badai kesulitan yang menjadi medan perjuangannya dan bertahan menuju garis finis keberhasilan. Semoga kita tidak menjadi salah seorang diantaranya.

     Saya mendengar kisah ini dari mertua, ketika beliau masih hidup. Saat terbaring di rumah sakit, untuk membuang kejenuhan, beliau banyak menceritakan masa lalunya. Termasuk soal yang satu ini, sesuatu yang kemudian membuat saya terinspirasi untuk menuliskannya di sini.

     Beliau bilang, dulu ketika masih remaja, juga pernah mengalami patah tulang. Kala itu ia terjatuh, dan oleh orang tuanya "dibawa" berobat ke ahli tulang yang berbeda kampung. Uniknya tanpa harus ikut bersama mereka. Cukup berbaring di rumah, tanpa harus bertemu muka dengan sang dukun tulang.

    Meski tanpa pijatan langsung, mertua bilang ia merasakan sakit luar biasa, bertepatan dengan sang dukun yang nun jauh di sana juga "memijat". Warga masyarakat kala itu paham benar bahwa sang dukun tulang tersebut memiliki kekuatan special, dapat memijat dari jarak jauh. Hasilnya, setelah beberapa kali pemijatan dengan metode tersebut, kakinya berangsur sembuh. Beliau dapat berjalan kembali seperti sedia kala. 

    Kisah seperti itu, saya yakin bukan hanya milik mertua saya yang lahir dan besar di kampungnya di Siborong-borong sana. Masih banyak kisah-kisah sejenis, atau barangkali lebih dramatis dari ini, berasal dari berbagai daerah di negeri ini. 

     Tafsirnya beragam. Ada yang memahaminya ini sebagai tenaga dalam, kekuatan yang sebenarnya dimiliki oleh setiap manusia. Tetapi untuk mengolahnya diperlukan latihan yang tidak mudah. Prinsip dasarnya adalah mengoptimalkan kemampuan diri sendiri dalam mengelola potensi gelombang yang dimiliki. Nadanya positif. 

     Tetapi nada sumbang juga bukan tidak mengelilingi praktik-praktik kekuatan semacam itu. Kekuatan gaib, bersekutu dengan setan, sesat dan masih banyak lagi. Nadanya sangat negatif, dan menganggap mereka-mereka yang masih "bergaul" dengan hal-hal semacam itu sebagai masyarakat yang primitif. Kuno dan ketinggalan jaman. Sebab, di mata yang berpandangan ini, mereka anti pada dunia kedokteran modern. 

    Bagaimanapun tuduhannya terhadap praktik-praktik seperti itu, saya sangat tertarik dengan kisah mertua itu. Sama halnya dengan para anggota legislatif kita yang pada beberapa masa yang lalu sempat memperdebatkan Santet. Menganggap perlu praktik perdukunan itu ada di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jika ketertarikan saya ini "agak-agak", saya pikir sama saja dengan perdebatan santet itu. 

      Bagi saya ini bukan soal percaya atau tidak percaya, tetapi soal kemajuan gagasan yang sudah ada di era itu. Sesuatu yang orang bilang kuno dan tertinggal tetapi memiliki fakta modern, bahkan melampuai kemajuan yang saat ini sedang terjadi. 

     Kekuatan tanpa bentuk, mampu mengirimkan benda, itu yang dimaksud para anggota legislatif. Karena benda-benda itu kemudian bermaksud untuk menyakiti.  Sehingga pelakunya layak diseret ke ranah hukum. Bagi saya, bukan soal kejahatan yang mereka lakukan untuk kasus santet, tapi gagasan pengiriman bendanya. Ini kekuatan futuristik. Karena hingga hari ini, kekuatan nir kabel itu baru bisa kirim gambar dan suara. Seandainya pun ada kiriman makanan, itu karena gofood.

     Kala mertua saya menghabiskan masa remaja di kampungnya, telpon itu masih asing. TV juga pasti belum ada, karena siaran pertama TVRI itu tahun 1962, saat Asian Games berlangsung di Jakarta. Tetapi mertua saya sudah menghidupi tradisi pijat jarak jauh. Sulit dipercaya. Dunia nirkabel dalam pemahaman masyarakat masa kini. 

  Fakta-fakta itulah yang membuat saya berpikir bahwa modernitas dengan segala perangkatnya, itu hanya soal bentuk. Namun gagasan, sudah hidup dan dihidupi jauh sebelum bentuk-bentuk nyata itu mewujud. Sehingga ini bukan soal percaya tidak percaya, kuno atau modern, tetapi soal gagasan yang hidup dan dihidupi. Ini hasil kelana pikiran saya hari ini, bagaimana menurut Anda? 

    Indonesia adalah negara hukum dan seharusnya hukum tak pandang bulu. Namun sering kali terkait bukti rasional pelaku ilmu hitam atau santet ini menjadi kebal hukum. Padahal jelas santet atau perdukunan sudah ada jauh jauh hari. 

    Rasional, spekulasi senjata dari kebalnya pelaku santet di negara ini. Semua berdalih tidak rasional. Padahal konsep pemikiran ada 2 yakni akli & nakli. Kedua konsep ini di anut semua agama di negara kita. Hal gaib itu adahah wajib hukumnya islam mempercayai hal gaib, ini memang tak terjangkau akal tapi ada nakli yakni dalil kitab suci islam yang menyampaikan hal tersebut. 

   5 Tanda Seseorang Terkena Sihir Jahat yang Membahayakan :

      1. Keengganan untuk beribadah kepada Allah Ta'ala, jauh pada ketaatan dalam beribadah, dan tidak ingin mendengar segala hal tentang agama

        2. Pengulangan mimpi, dan mimpi buruk yang menakutkan bagi orang yang terkena sihir

        3. Munculnya gejala fisik pada orang yang tersihir, seperti sakit kepala parah yang permanen, atau perubahan warna kulit, terutama perubahan warna wajah

        4. Gangguan perhatian, kurang konsentrasi dan linglung yang berlebihan

        5. Delusi dan ketidakpastian tentang berbagai hal, dan kebingungan dalam peristiwa dan waktu.

     Tak hanya islam percaya akan hal gaib juga di percayai oleh beberapa agama selain islam yakni kristen dengan penjelasan injilnya, budha dengan penjelasan tripitakanya dan hindu dengan penjelasan wedanya.

    Konsep berfikir manusia ada dua yakni konsep akli dan nakli.  Bagaimana negera ini mendasarkan kata rasionalitas di negara agama seperti indonesia dengan ideologi sila pertama pancasila yakni ketuhanan yang Maha Esa.

    Masih jelas tahun 2019 kita semua menyaksikan undang undang kontravesioal terkait masalah santet dan perdukunan. Sejarah negara ini sebenarnya telah mencatat ilmu perdukunan, ilmu persugihan dan perkara gaib itu ada. 

      Misalnya gajah mada dengan sumpah palapanya yakni tidak aka makan selain nasi yang itupun nasinya dingin dalam istilah lain disebut puasa mutih. Puasa mutih itu sendiri dikenal sebagai puasa yang ingin memcapai atau menginginkan sesuatu di bantu dengan tapa.

      Dulu puasa mutih samgat terkenal sebelum islam datang dan semua percaya akan hal itu karena dianggap mampu menambah kesaktian dan juga mengembalikan manusia ke alam. Ilmu kanuragan atau ilmu kebal dulu dipakai oleh orang orang sakti untuk melindungi dari peperangan makanya orang jaman dulu terkenal dengan ilmu ilmu tersebut.

      Ada juga ilmu terkait ingin memcapai keayaan namun di akhir banyak yamg sulit mati dan masyarakat percaya daun kelor dapat mebuat orang bisa bertahan ataupun meninggal.

     Praktek tersebut juga disiarkan di beberapa televisi dalam kajian rukiyah. Jika mang perkara gaib itu tidak rasional mengapa televisi juga menayangkan pengobatan gaib dan juga mengapa para ustadz belajar cara memgobati perkara tersebut berdasarkan nakli? 

     Bukan hanya islam kristen protestan, kristen katolik, hindu dan juga budhapun sama percaya akan hal tersebut. Rasional itu mang tak bisa ditembus oleh akal untuk itulah Tuhan mengajarkan konsep nakli.

        Saya merujuk rasional yang dibantu dengan konsep nakli tak cuma dari islam tapi juga beberapa ajaran agama di Indonesia. Jadi pantaskan rasionalitas yang berdasarkan hanya menggunakan akal itu sepatutnya jadi undang undang di negara dengan konsep agama.

       Lupa juga mungkin negara kita ber idiologi pancasila dengam sila pertama ketuhana yang Maha Esa. Seperti itulah konsep hukum yang harus diperbaharui di negara agama. Coba bagimana pakar hukum merujuk hal ini, yang jelas praktek dukun itu adalah bisa dilatakan rasionalitas.

        Untuk menjawan hal ini coba diskusikan dengan pakar hukum dan juga perwakilan agama masing- masing menjawab konsep hal gaib. Jangan sampai persoalam ketidak rasionalitasan di negara ini membuat hukum tebang pilih dan praktek perdukunan atau ilmu santet di negara ini semakin merajarela sehingga para korban meraskan dampak yang di luar nalar logika jika itu perkara logika di negara agama.

        Masih teringat kasus Adi bing Slamet ingit membentuk undang - undang santet karena perkaranya dengan eyang subur. Tak hanya itu banyak kasus mengenai penanganan seperti ini sepatutnya perlu ditindak lanjuti jika tidak ini menjadi pecut tak kasat mata yang mematikan.

        Ya, salah satu asas memeluk agama ialah beriman kepada yang ghaib, karena hal itu merupakan salah satu dari rukun iman. Sebagaimana Allah SWT berfirman, "Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan daripadanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib," (QS. Al-Baqarah: 2-3).

        Ilmu santet? Siapa yang tak kenal dengan istilah santet? Semua orang tau bahwa santet itu kejam, tetapi beberapa orang juga menggali ilmu tersebut.

        Membahas santet, mengingatkan saya pada tahun 2002 silam ketika ibu saya harus menjadi korban santet. waktu itu saya berumur 5 tahun, mengerti apa bocah 5 tahun tentang santet?

        Sungguh kejam!!! Bisa dibilang santet adalah ilmu hitam, ilmu yang bekerjan sama dengan para jin untuk membuat iman manusia runtuh, yang membuat manusia jadi sakit, dilihat secara medis pun ibu saya hanya sakit lambung. Tetapi jiwanya raganya dikuasai.

        Ada yang mengatakan ilmu santet adalah ilmu hitam, hitam di artikan jahat, ada pula yang mengatakan ada ilmu putih, ilmu putih ini bertolak belakang dengan ilmu hitam. hitam dan putih.

        Keluarga saya waktu itu terguncang, masih mengingat betul ketika ibu harus merasakan rasa sakit dan panas ketika santet telah bersemayam dalam jiwa raganya. Saat itu saya menangis, tidak tahan melihat ibu saya dibuat dengan kejamnya santet.

        Beberapa keluarga ramai masuk rumah, kaget melihat ibu saya yang awalnya sehat tiba-tiba tak karuan. Kami hanya orang biasa, apa yang di irikan dengan keluarga kami?

        Semenjak 2002 sampai 2013 an keluarga kami susah, benar-benar susah. Kadang makan pun seadanya, pekerjaan bapak jadi susah, sampai berjualan celana keliling dengan sepeda jengki " sepeda buatan cina" yang nge tren pada zamannya.

        Santet diyakini sampai era modern ini, beberapa wilayah jawa terkenal dengan adanya santet. Santet tak tergilas zaman. Karena pada dasarnya mereka berteman dengan sekelompok jin untuk menggoda manusia. Membuat manusia yang sehat menjadi sakit, membuat manusia menyalahkan tuhan, menjatuhkan manusia dengan segala cara. Mengadudombakan manusia satu dengan manusia lainnya.

        Saya kira santet benar adanya, dan tidak tergilas oleh perubahan zaman.

Kesimpulan

    Adanya respon masyarakat Indonesia terhadap kejadian-kejadian luar biasa, di luar kemampuan manusia biasa. Memang di bumi Indonesia, masalah santet merupakan isu yang kerap kali menjadi perdebatan panjang di tengah-tengah masyarakat. Baik dilakukan oleh akademisi, ahli hukum, ahli sosial, ahli agama dan supranatural. 

     Masing-masing mempunyai perspektif sendiri-sendiri dalam menyikapi masalah santet sesuai dengan latar belakang masing-masing. Dari perdebatan panjang tentang santet itu, acapkali tidak menemukan jalan keluar untuk menjawab problematika santet. Misalnya para Teolog mengatakan bahwa santet termasuk sihir dan dihukumi haram untuk digunakan.

   Berbeda dengan teolog para ahli hukum juga mendebatkannya, hasilnya tidak dapat ditinjau dari sisi hukum dikarenakan diluar jangkauan kemampuan indra manusia, yang pada akhirnya tidak dapat dibuktikan secara hukum. Demikian pula dari sisi sosiologis, hampir semua klan atau suku di Indonesia mempunyai tradisi tentang santet. 

    Sebuah awal Pasti ada akhirnya, itu lah kenyataan dari dunia fana ini, begitu juga dalam artikel kami yang saya sampaikan sekurang-kurangnya dapat memberikan pencerahan dan dapat dimengerti bagi para pembaca, ada pula ketidak sempurnaan datang kami saya sebagai makhluk yang tidak sempurna, demikian semoga bermanfaat, cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dikala pandemi ini, akhirukallam. 

    Telah lulus uji coba praktek pengobatan alternatif medis dan non medis disini Klinik Hati memberikan pelayanan terapi dan motivasi kepada pasien.

        Semoga bermanfaat, Wallahu A'lam Bishowab.

 

   Jika ingin mengetahui secara lebih terperinci lagi, bisa Anda konsultasikan kepada Ustadz. Imam Teguh, Lc yang beralamatkan di Jalan Kinibalu No. 26 B / 42 Rt. 01 Rw. 13 Kel. Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah Kab. Cilacap JAWA TENGAH  atau di nomor WA 0821 1541 1233

 

        Wasalamualaikum Wr. Wb.


 

Posting Komentar untuk "Tentang Gangguan Santet"